Pendahuluan
Kita telah lama mengenal alkohol sebagai zat yang terdapat dalam minuman keras. Karena kebanyakan alkohol dipergunakan secara keliru, maka kata alkohol mengandung konotasi sebagai zat yang merusak, padahal masih banyak manfaat yang dapat diperoleh dari alkohol. Sifat memabukkan dari alkohol hanya merupakan sebagian kecil dari sifat alkohol. Spiritus, merupakan contoh bahan yang mengandung alkanol/alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Senyawa etanol dalam cairan antiseptik juga merupakan alkohol digunakan sebagai pembunuh kuman.
Alkohol/alkanol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi – OH. Contoh rumus struktur salah satu jenis alkohol, yaitu metanol seperti tampak pada gambar. Senyawa alkohol sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman, makanan, maupun untuk kepentingan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape singkong, minuman anggur, dan lain-lain.
.
Botol cairan spirtus dan struktur molekul dari metanol
Sumber:http://santebrun2.blogs.com,http://cdn.klimg.com
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik dapat:
Mengidentifikasi rumus struktur dan tata nama senyawa alkanol
Menganalisis sifat dan pembuatan senyawa alkanol
Menganalisis kegunaan senyawa alkanol
Pada materi ini kita akan membahas tentang struktur dan tata nama senyawa alkanol. Ingat, senyawa alkanol merupakan senyawa turunan alkana sehingga kamu diharapkan telah menguasai dengan tuntas mengenai struktur dan tata nama senyawa alkana.
1.Struktur Alkanol
Alkanol adalah senyawa karbon turunan alkana dari keluarga alkohol yang memiliki gugus fungsi -OH. Akanol dapat dibedakan menjadi monoalkohol yang memiliki 1 gugus -OH, dan polialkohol yang memiliki lebih dari 1 gugus -OH. Polialkohol dengan 2 gugus -OH disebut dialkohol (-diol) sedangkan dengan 3 gugus -OH disebut dengan trialkohol (-triol), dan seterusnya.
Alkanol monoalkohol dapat dianggap berasal dari substitusi satu atom H pada alkana dengan gugus hidroksil -OH. Perhatikan beberapa senyawa berikut!
Alkanol monoalkohol dapat dianggap berasal dari substitusi satu atom H pada alkana dengan gugus hidroksil -OH. Perhatikan beberapa senyawa berikut!
Berdasarkan tabel di atas, jika n adalah jumlah atom C, maka rumus umum alkanol dinyatakan sebagai: CnH2n+2O
Pada pembahasan struktur senyawa alkana di awal kelas XI, kamu pasti mengetahui bahwa berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana, dikenal empat jenis atom C, yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener. Demikian juga dengan senyawa alkanol, berdasarkan letak gugus fungsinya, alkanol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Alkanol primer, yaitu alkanol yang gugus fungsinya (–OH) terikat pada atom C primer.
Contoh: CH3 – CH2 –OH
Alkanol sekunder, yaitu alkanol yang gugus fungsinya (–OH) terikat pada atom C sekunder.
Contoh:
lAlkanol tersier, yaitu alkanol yang gugus fungsinya (–OH) terikat pada atom C tersier.
Contoh:
2. Tata Nama Alkanol
Ada dua macam cara untuk memberi nama senyawa monoalkohol. Pertama berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) disebut nama IUPAC atau nama sistematis. Kedua nama yang sudah biasa digunakan sehari-hari atau dalam perdagangan disebut nama lazim atau nama dagang (trivial).
a.Tata Nama IUPAC
Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran -a pada alkana dengan akhiran -ol (alkana menjadi alkanol).
Contoh :
CH3–CH2–OH Etanol
CH3–CH2–CH2–OH Propanol
CH3–CH2–OH Etanol
CH3–CH2–CH2–OH Propanol
Bagaimana cara memberi nama senyawa alkanol yang mempunyai cabang gugus alkil? Perhatikan aturan penamaan alkanol berikut ini!
- Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus – OH, selain itu atom karbon lain sebagai cabang.
- Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai, sehingga posisi gugus – OH mendapat nomor terkecil.
- Urutan penamaan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang: - CH3 : metil
- C2H5 : etil
b. Nama rantai induk (alkanol)
Contoh:
c. Tata Nama Trivial
Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
Contoh:
Pada materi 2 ini kita akan membahas tentang sifat dan pembuatan senyawa alkanol. Terkait dengan sifat senyawa alkanol, ada 2 sifat alkanol yang akan kita bahas yakni sifat fisis dan sifat kimia dari senyawa alkanol.
1. Sifat-sifat Alkanol
Sifat fisis alkanol terkait dengan gaya antar molekul zat dalam senyawa. Hal ini terlihat pada grafik titik didih alkanol yang dipengaruhi oleh ikatan hidrogen dan gaya London. Ikatan hidrogen lebih berperan ketika senyawa alkanol merupakan senyawa rantai pendek, namun seiring bertambahnya panjang rantai karbon dalam senyawa alkanol maka gaya London menjadi lebih berperan ketimbang ikatan hidrogen.
Tabel Perbandingan Titik Didih Alkanol Dan Alkana
Sedangkan jika kita membandingkan titik didih untuk alkanol primer, sekunder, dan tersier didapatkan fakta bahwa alkanol primer memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkanol sekunder, dan alkanol sekunder memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada alkanol tersier, tentu dengan syarat senyawa tersebut mempunyai jumlah atom C yang sama. Perhatikan data berikut!
.
Tabel Perbandingan Titik Didih Alkanol Primer, Sekunder, dan Tersier
Pada alkanol primer, gugus -OH berada lebih terbuka dan dapat dengan mudah membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lainnya. Sebaliknya, pada alkanol sekunder dan tersier, gugus -OH diapit oleh atom-atom H sehingga kekuatan gugus -OH untuk membentuk ikatan hidrogen akan berkurang.
Gugus –OH pada alkanol termasuk gugus yang cukup reaktif, sehingga menyebabkan alkanol banyak terlibat dalam berbagai reaksi, yaitu:
Gugus –OH pada alkanol termasuk gugus yang cukup reaktif, sehingga menyebabkan alkanol banyak terlibat dalam berbagai reaksi, yaitu:
a. Reaksi substitusi
- Reaksi dengan natrium
Alkanol kering (tidak mengandung air) dapat bereaksi dengan logam Na dan K tetapi tidak sereaktif air dengan logam Na ataupun K. Atom H dari gugus –OH digantikan dengan logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkanolat.
Contoh: 2C2H5–OH + 2Na → 2C2H5–ONa + H2
Contoh: 2C2H5–OH + 2Na → 2C2H5–ONa + H2
Jika terdapat air maka alkanolat terurai kembali menjadi alkanol dan natrium hidroksida (NaOH): C2H5–ONa + H2O → C2H5–OH + NaOH
- Reaksi dengan hidrogen halida
Alkanol direaksikan dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkana dan air.
Contoh: CH3 – CH2 – OH + HCl → CH3 – CH2 – Cl + H2O
Contoh: CH3 – CH2 – OH + HCl → CH3 – CH2 – Cl + H2O
- Reaksi esterifikasi
Alkanol bereaksi dengan asam alkanoat membentuk alkil alkanoat dengan bantuan asam sulfat pekat. Contoh:
Reaksi asam asetat dengan etanol membentuk etil etanoat
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
Reaksi asam asetat dengan etanol membentuk etil etanoat
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
b. Reaksi eliminasi dan dehidrasi
Dehidrasi (pelepasan air) merupakan reaksi yang melibatkan terlepasnya H dan OH. Reaksi dehidrasi alkanol dapat membentuk alkena atau eter dan air. Asam sulfat pekat berlebih dicampurkan dalam alkanol kemudian campuran tersebut dipanaskan hingga 180°C, maka gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen dari karbon terdekatnya juga terlepas, membentuk H2O.
Contoh:
Jika campuran tersebut dipanaskan hingga 140°C maka terbentuk etil eter.
c. Reaksi oksidasi
Oksidasi alkanol akan menghasilkan senyawa yang berbeda, tergantung jenis alkanolnya. Perhatikan skema hasil oksidasi alkohol berikut.
2.Pembuatan Alkanol
Kamu telah mempelajari sifat-sifat dari alkanol, sekarang bagaimana cara membuat senyawa alkanol?. Mari kita pelajari bersama!
- Metanol
Metanol dibuat dari CH4 (metana) dengan dua tahap. Pada tahap 1 gas metana dipanaskan dengan uap air membentuk gas CO dan H2
Pada tahap 2 gas CO dan gas H2 direaksikan membentuk metanol.
.
- Etanol
Etanol sudah dikenal dan digunakan sejak dulu, baik sebagai pelarut obat-obatan (tingtur); kosmetika; minuman, seperti bir dan anggur. Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida, seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim (ragi).
- Glikol
Glikol dibuat dengan cara mengoksidasi etana dengan oksigen kemudian dilanjutkan hidrolisis. Reaksi dilakukan pada suhu 250°C dengan katalisator serbuk perak.
Pada materi 3 ini kita akan membahas tentang kegunaan senyawa alkanol. Seperti yang telah disinggung pada pendahuluan modul ini, seringkali kita hanya mengetahui kegunaan alkanol sebagai salah satu zat utama dalam minuman keras. Sebaliknya senyawa-senyawa alkanol juga memiliki kegunaan yang bersifat positif bagi kehidupan kita sehari-hari.
- Metanol
Metanol digunakan untuk membuat metanol sebagai bahan plastik, pelarut dan bahan pembuat ester, serta bahan bakar alternatif. Di samping kegunaan metanol, terdapat dampak dari penggunaan metanol, yaitu sangat beracun. Keracunan metanol dapat melalui pernapasan (menghirup uapnya) dan dapat melalui kulit.
- Etanol
Etanol digunakan sebagai pelarut, desinfektan, bahan pembuatan ester dan sebagai bahan bakar (di Brazil telah banyak kendaraan dengan bahan bakar etanol). Minuman beralkohol menimbulkan dampak negatif antara lain etanol menyebabkan mabuk dan mengantuk karena menekan aktivitas otak. Selain itu etanol bersifat adiktif yaitu menyebabkan kecanduan atau ketagihan.
- Glikol
Di negara atau daerah bermusim dingin, glikol digunakan untuk zat anti beku pada radiator mobil. Glikol juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri serat sintesis dan pelarut.
- Gliserol
Gliserol digunakan untuk pelarut obat-obatan, dan pelembab dalam industri kosmetik.
Comments
Post a Comment